Amerika Serikat Menilai China Tampilkan Protes Level Bahaya Tinggi

6 Agustus 2022, 16:54 WIB
Ilustrasi china yang dinilai melakukan protes level bahaya tinggi oleh amerika serikat /Xinhua/

KABAR KEI - Amerika Serikat menilai China melakukan protes level berbahaya yang tinggi saat ini terhadap negara Taiwan.

Hal itu karena China saat ini diketahui telah melakukan proses latihan militer dengan pasukan yang terbilang banyak di daerah dekat Taiwan.

Seperti diketahui saat ini hubungan China dan Taiwan sedang tidak dalam kondisi yang baik.

Baca Juga: Amerika Serikat Terjebak Penyakit Menular?

Disclaimer dari Pikiran-Rakyat.com tentang "Menlu AS Tanggapi Latihan Militer di Sekitar Taiwan: China Beri Respons yang Ekstrem dan Tak Berimbang,"

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Antony Blinken
Mengungkapkan, reaksi China tidak tepat dengan menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan.

Apalagi, AS mengklaim kunjungan ke Taiwan bukan untuk memunculkan krisis hubungan dengan China.

"Tak ada pembenaran bagi respons militer yang ekstrem, tak berimbang dan besar-besaran ini," kata Blinken dalam jumpa pers terbarunya, dikutip dari Antara News.

Baca Juga: Tembakan Rudal di Seputaran Selat Taiwan, China Picu Perang, Taipei: Mereka Serius Keluar Masuk

Lebih lanjut, AS menilai China menampilkan reaksi protes dengan level bahaya yang lebih tinggi.

Namun begitu, AS tetap bertindak dengan memberi dukungan penuh bagi sekutu-sekutunya di kawasan Selat Taiwan, termasuk dengan meneruskan pengangkutan udara dan laut.

Kami akan terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," katanya menegaskan.

Diketahui, Blinken saat ini sedang berada dalam pertemuan ASEAN yang berlokasi di Kamboja dengan total 27 negara ikut hadir, seperti China, India, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa.

Baca Juga: Tak Main-main, China Makin Geram Latihan Militet Tiga Matra di Perbatasan Taiwan, Picu Perang!

Dalam kesempatan itu, Blinken meminta ASEAN dan negara-negara Asia lainnya untuk ikut bertindak atas kemunculan latihan militer yang digelar China di kawasan Selat Taiwan itu.

Disebutkan, tindakan China menggelar latihan militer hanya memicu perdamaian dan keamanan di kawasan Selat Taiwan itu.

"Adalah kewajiban kita dan China untuk bertindak secara bertanggung jawab. Yang tidak kita inginkan adalah upaya dari negara mana pun, termasuk China dan Rusia, untuk mengganggu perdamaian dan keamanan internasional," katanya.

Sebelumnya, China telah menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Ketua DPR AS, Nancy Pelosi yang dianggap provokatif dengan tindakan mengunjungi Taiwan.*** (Khairunnisa Fauzatul A/PIKIRAN RAKYAT)

Editor: Diana Tantaru

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler