Jadi Ancaman Baru, Cacar Monyet atau Monkeypox Lebih Ganas Covid19

- 5 Agustus 2022, 06:35 WIB
Ilustrasi. Pasien di Jateng yang suspek cacar monyet dinyatakan negatif dan kondisinya mulai membaik, Ganjar Pranowo imbau hal ini.
Ilustrasi. Pasien di Jateng yang suspek cacar monyet dinyatakan negatif dan kondisinya mulai membaik, Ganjar Pranowo imbau hal ini. /Pixabay/geralt.


KABAR KEI - Belum usai diteroa Covid19, belahan dunia kembali dihebohkan dengan munculnya wabah baru yakni cacar monyet atau monkeypox.

Untuk diketahu bahwa cacar monyet atau monkeypox merupakan inveksi virus yang menyerang manusia ketika saling kontak dengan orang terjangkitnya.

Cacar monyet atau monkeypox ini juga sangat berbahaya dimana menyerang sekresi pernapasan saat terlalu lama kontak dengan pengidapnya.

Disclaimer artikel ini tayang sebelumnya Pikiran-rakyat.com berjudul "Cacar Monyet Jadi Ancaman, Apakah Pasien Terinfeksi Harus Divaksin?"

Baca Juga: Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi Jadi Sorotan di Taiwan Karena Ulah Militer China, Jepang Lakukan Hal ini!

Gejala yang ditimbulkan cacar monyet hampir sama dengan gejala Covid-19, yaitu demam, kedinginan, sakit dan nyeri namun disertai dengan ruam yang khas.

Gejala ruam pada kulit biasanya dimulai dalam satu hingga empat hari setelah demam dan berlanjut selama dua hingga tiga minggu.

Brian Labus, asisten profesor di University of Nevada Las Vegas School of Public Health mengatakan jika kematian yang disebabkan oleh cacar monyet cukup jarang.

Baca Juga: Viral Rumah Sakit di Jombang Potong Kepala Bayi Demi Selamatkan Ibunya, RSUD Jombang: Kami Terpaksa

Baca Juga: Enam Orang Terluka, Tiga Tewas Mengenaskan di TK China, Pelaku Belum Masih dicari Polisi

“Beruntungnya, kematian akibat cacar monyet cukup jarang,” kata Brian Labus, dilansir Pikiran-rakyat.com dari Healthline.

Cacar monyet bisa dialami oleh siapa saja baik laki-laki dan wanita, usia muda dan dewasa.

CDC mengatakan mereka yang sedang hamil atau menyusui, mengalami sistem kekebalan tubuh rendah, memiliki riwayat eksim, dan berusia di bawah delapan tahun berisiko lebih besar terkena virus cacar monyet.

Dr. Martin Hirsch, profesor kedokteran di Harvard Medical School mengatakan karena risiko paparannya rendah dan dosis terbatas, maka hanya orang tertentu yang ditawarkan vaksin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 5 Agustus 2022

Berikut ini merupakan orang-orang yang memiliki risiko tinggi dan memerlukan vaksinasi cacar monyet.

Pertama, mereka melakukan hubungan seksual dalam 14 hari dengan seseorang yang menderita cacar monyet.

Kedua, mereka melakukan hubungan seksual selama 14 hari sebelumnya di lingkungan yang sudah terinfeksi virus cacar monyet.

Ketiga, petugas kesehatan yang diduga terpapar virus cacar monyet dan tidak mengenakan pelindung.

Baca Juga: Sebut Mba Cilok, Benarkah Dhena Devanka Sindir Ririn Dwi Ariyanti?

Brian mengatakan bahwa individu yang berisiko tinggi adalah mereka yang bekerja di laboratorium klinis untuk melakukan pengujian terhadap cacar monyet.

“Ketersediaan dan kelayakan vaksin akan sangat bergantung pada tempat tinggal Anda dan petunjuk dari departemen kesehatan setempat dengan mempertimbangkan keadaan pribadi Anda,” jelas Matt Weissenbach, direktur senior urusan klinis di Wolters Kluwer Health.

Jika akhirnya Anda harus mendapatkan vaksin cacar monyet, berikut hal-hal yang perlu diterapkan untuk melindungi diri dari infeksi.

Di antaranya adalah menghindari kontak fisik dengan orang-orang yang memiliki ruam seperti cacar monyet, jangan menyentuh barang-barang milik seseorang yang terkena cacar monyet seperti pakaian, handuk, dan tempat tidur.(Tirza Nathalia Melisa/Pikiran-rakyat.com).***

Editor: Mario Marlon

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x