Baca Juga: Istri MN Resmi Adukan TDW Secara Tertulis ke Polres Teluk Bintuni
Kemudian dengan jelas media Malaysia itu menerangkan bila adanya gangguan kapal China di Laut Natuna Utara itu ibarat sabotase ekonomi bagi Indonesia dan Malaysia.
“… gangguan dari kapal-kapal China ini bisa diartikan sebagai upaya sabotase ekonomi atau lebih tepatnya industri migas Malaysia dan Indonesia.” tulis Defence Security Asia.
“Jika gangguan terhadap kapal China ini terus berlanjut dan meningkat di masa depan, mungkin tidak ada lagi investor yang mau berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas di Laut China Selatan.” tambahnya.
Baca Juga: Kantor Distrik Biscoop Kembali dipalang Untuk Kedua Kalinya Oleh Pemuda dan Masyarakat
Indonesia sendiri sudah dengan tegas menolak klaim Nine Dash Line China di Laut Natuna Utara yang menyasar ZEE Indonesia.
Indonesia meminta China untuk menghormati UNCLOS yang telah disepakati bersama.
Laporan setkab.go.id, telah menjelaskan bahwa sampai kapanpun Indonesia tak akan mengakui klaim sepihak CHina.
“Ini hak berdaulat ya, hak berdaulat kita, sudah jelas, sudah sesuai dengan hukum internasional UNCLOS.
Artikel Rekomendasi