BKKBN Beri Bantuan Untuk 3.630 Anak Penderita Stunting di Indonesia,Simak Daerah Penerimanya!

- 26 Juli 2022, 12:12 WIB
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo saat menjelaskan pengaruh nikah muda terhadap stunting pada Forum Pimpred PRMN
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo saat menjelaskan pengaruh nikah muda terhadap stunting pada Forum Pimpred PRMN /Tangkap layar Forum Pimpred PRMN /

KABAR KEI - Dalam rangka menurunkan 14 persen angka stunting yang masih ada di Indonesia, pihak BKKBN Beri bantuan kepada 3.630 anak.

Bantuan yang disalurkan itu melalui program Bapak Asuh.

Dari data presentase yang didapatkan sekiranya terdapat tiga ribu lebih anak di Indonesia yang mengalami masalah stunting.

Baca Juga: Ingin Menghapus Komentar Instagram? Ikuti Langkah-Langkah Berikut

Stunting sendiri menjadi salah satu masalah yang harus ditangani pemerintah, Karena berpengaruh kepada kehidupan anak bangsa.

Adapun Resiko anak yang terkena stunting ialah, kekurangan gizi, menurunnya konsentrasi daya ingat, hingga bisa memicu terjadinya kasus buyling akibat mengalami stunting.

BKKBN mengeluarkan program Bapak Asuh Anak Stunting untuk menyalurkan bantuan kepada anak stunting di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Spesifikasi Oppo Find X5 Pro 5G akan Bersaing Dengan Xiomi 12 Pro, Simak Artikel Berikut!

"Saat ini jumlah anak yang menerima bantuan sekitar 3.630 anak. Sedangkan untuk mitra sampai saat ini sudah lebih dari 50 mitra terdiri dari perorangan maupun perusahaan atau pun lembaga," kata Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Irma Ardiana dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu 17 Juli 2022.

Irma menjelaskan, konsep program Bapak Asuh Anak Stunting sendiri sama dengan program orangtua asuh kebanyakan, yakni donatur membantu keluarga asuhnya, namun kali ini sasarannya adalah calon pengantin, ibu hamil dan anak-anak bayi umur dua tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Ada dua fokus asuhan yang akan diberikan donatur kepada keluarga berisiko stunting, yakni asuhan prioritas dan asuhan pendamping.

Baca Juga: Cek Fakta Disini Apakah Kamu Punya Mental Yang Kuat?

Dia berkata asuhan prioritas lebih fokus pada dua kegiatan yaitu pemberian makanan tambahan dan bantuan sanitasi termasuk akses air bersih.

Sedangkan asuhan pendamping yakni donatur dapat memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada keluarga berisiko stunting secara kelompok atau intrapersonal.

"Kemudian pemberdayaan ekonomi keluarga, karna kita sudah paham bagaimana karakteristik dari keluarga berisiko dan juga dengan baduta atau balita stunting pra sejahtera, maka memang mereka perlu dimampukan secara ekonomi," ujar Irma.

Baca Juga: Kisruh Desa Ohoidertutu dan Ohoiren di KKB Akan Diselesaikan, Simak Peryataan dan Himbauan Tokoh Agama

Irma berharap program Bapak Asuh Anak Stunting terus mendapatkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, baik pribadi, swasta, kementerian/lembaga hingga media yang terus mempublikasikan adanya program pengentasan stunting nasional ini yang sasarannya adalah keluarga dengan risiko anak stunting.

"Oleh karena itu kita harus pastikan konvergensi nya sampai pada titik keluarga dari berbagai program kebijakan yang diatur dari yang di atas (pemerintah pusat) sampai di bawah (pemerintah desa). Nah itu strategi kita," tuturnya.

Disclaimer dari SEMARANGKU "Target Turunkan 14 Persen Angka Stunting di Indonesia pada 2024, BKKBN Berikan Bantuan untuk 3.630 Anak"

Baca Juga: Apa itu Penyakit Rheumatoid Arthritis? Bagaimana Cara Mengatasinya?

Stunting merupakan ancaman nyata bagi masa depan anak-anak dan Indonesia.

Angka kasus stunting yang saat ini mencapai 24 persrn masih melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) yakni prevelansi stunting kurang dari 20 persen.

Berbagai upaya telah dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menurunkan angka kasus stunting yang pada 2013 masih berada pada prevelansi 37,8 persen dan pada 2019 berhasil diturunkan menjadi 27,6 persen dan saat ini berada pada angka 24 persen.

Baca Juga: Ini Beberapa Aplikasi Penghasil Uang Yang Akan Diblokir

BKKBN terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024.*** (Pikiran Rakyat/ Amir Faisol)

Editor: Mario Marlon


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah