Namun, pada era Soekarno, gagasan itu gagal terealisasi karena adanya pergolakan. "Tapi karena pergolakan, mundur-mundur akhirnya enggak jadi," ucap Jokowi.
Hal serupa terjadi pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, rencana perpindahan IKN gagal terwujud karena adanya peristiwa Reformasi tahun 1998.
"Saat Presiden Soeharto juga sama, ingin memindahkan dari Jakarta ke Jawa Barat. Tapi juga tidak jadi, karena ada peristiwa '98," tutur Jokowi.
Baca Juga: Terkait IKN Nusantara, Jokowi: Pemindahan ini Untuk Pemerataan dan Keadilan
Begitu pula dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sempat melakukan kajian terkait perpindahan IKN. "Presiden SBY juga melakukan kajian-kajian untuk memindahkan ibu kota karena banyak juga alasan," kata Jokowi.
Tiba giliran Jokowi mencoba untuk merealisasikan gagasan perpindahan IKN. Jokowi mengaku sudah menyiapkannya sejak tahun 2014.
"Dan di (tahun) 2014, saya memerintahkan saat itu pada Menteri Bappenas untuk coba membuka dan memulai kajian lagi," ujarnya.
Baca Juga: Diduga Teroris, Densus 88 Tangkap Seorang ASN di Tanggerang Banten
Adapun pemilihan Penajam Paser Utara sebagai IKN dilatarbelakangi oleh lokasinya yang berada di titik tengah.
"Sehingga dari beberapa lokasi, diciutkan menjadi 3, kemudian diputuskan di Kalimantan Timur, di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara karena memang ini titik yang paling tengah kalau kita ambil dari barat, timur, utara, selatan," katanya.
Artikel Rekomendasi