Korea Selatan Akan Ciptakan Matahari Buatan

- 15 September 2022, 03:53 WIB
Ilustrasi matahari.
Ilustrasi matahari. //Foto: Pixabay/Pexels/Portal sut

KABAR KEI- Selain Cina, Fisikawan Korea Selatan kini tengah menciptakan matahari buatan untuk mendapatkan energi nuklir bersih.

Matahari buatan yang dibuat Korea Selatan dikabarkan suhunya melebihi matahari asli.

Bahkan, Fisikawan dari Korea Selatan telah menemukan sumber buatan energi nuklir bersih dengan memulai reaksi nuklir kuat yang menghasilkan suhu tujuh kali lebih tinggi dari Matahari.

Baca Juga: Pasca Kepergian Ratu Elizabeth II, Ini Perubahan Besar Di Inggris

Disclaimer dari Pikiran Rakyat "Fisikawan Korea Selatan Menciptakan 'Matahari Buatan' untuk Mendapatkan Energi Nuklir Bersih"

Penemuan menciptakan "Matahari buatan" ini mewakili kemajuan signifikan dalam studi mereka, kata sebuah laporan dari New York Post.

Menurut para ilmuwan dari Universitas Nasional Seoul dan Institut Energi Fusion Korea, reaktor Penelitian Lanjutan Tokamak Superkonduktor Korea (KSTAR) mencapai suhu lebih dari 100 juta derajat Celcius selama sekitar 30 detik.

Hal ini mencapai tonggak sejarah ini untuk pertama kalinya, kata outlet lebih lanjut.

Sebuah video KSTAR memanas hingga suhu ekstrem telah dibagikan di YouTube oleh halaman bernama Science Alert pada hari Jumat 9 September 2022 lalu.

"Suhu ion ditampilkan dalam warna selama 24 detik, dicapai oleh Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR)," bunyi keterangan unggahan tersebut.

Menurut unggahan tersebut, spektroskopi pertukaran muatan, sinyal kumparan ECE, TS dan Mirnov diubah menjadi suara yang dapat didengar.

Sehingga seseorang dapat mendiagnosis plasma melalui suara.

Pusat matahari yang sebenarnya mencapai suhu sekitar 15 juta derajat celcius.

Proses penggabungan inti atom yang diamati pada bintang dengan pemanasan sendiri bahan dalam keadaan plasma dikenal sebagai fusi nuklir.

Penelitian, yang mencoba menduplikasi proses alami matahari, dianggap sebagai tonggak sejarah di bidang ini, kata NY Post lebih lanjut.

Pada akhir tahun, para peneliti Korea Selatan ingin mempertahankan suhu plasma lebih dari 100 juta derajat selama 50 detik dan pada tahun 2026, mereka berniat untuk mencapai suhu yang sama selama 300 detik.(Putri Ratnasari/Pikiran Rakyat).***

 

Editor: Aurelya Angelyna Hamdary

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah