“Bayi atau anak-anak, serta staf yang mengalami muntah atau diare tidak boleh menghadiri penitipan anak, kamp atau kegiatan kelompok lainnya sampai setidaknya 48 jam setelah gejalanya berhenti,” ucapnya.
Baca Juga: Kapolda Kalbar: Jadilah Pelopor dan Teladan dimasa Pandemi
Wabah yang terjadi belakangan ini diduga disebabkan oleh norovirus, yang merupakan infeksi virus yang mengakibatkan muntah dan diare dengan penularan dari orang ke orang.
Penularan dari virus gastroenteritis dapat terjadi lewat kontak fisik atau dari makanan yang telah terkontaminasi.
Selain muntah dan diare, gejala lain yang dirasakan akibat terinfeksi virus gastroenteritis adalah demam, sakit perut, sakit kepala, dan nyeri otot. Gejala tersebut dapat dirasakan hingga tiga hari lamanya.
Baca Juga: Siaga satu, Rutan Blora Siap Amankan Natal dan Tahun Baru
Virus gastroenteritis dapat menyerang semua kalangan usia, namun kelompok yang paling rentan terinfeksi virus tersebut adalah kelompok lansia.
Oleh karena itu, pihak berwenang di Australia, khususnya di negara bian Victoria mengimbau kepada orang tua untuk mewaspadai gejala yang dirasakan.
Serta menekankan agar memperkuat langkah-langkah pencegahan penularan dengan memperhatikan kebersihan.
Baca Juga: Omicron, Teror Diam Yang Bayangi Warga Benuar Eropa dan Amerika saat Libur Natal dan Tahun Baru
Artikel Rekomendasi