KABARKEI.COM - Uang merupakan salah satu alat tukar oaling berharga Sepanjang sejarah.
Bahkan hingga saat ini uang masih menjadi alat tukar paling terlaris dan merupakan tolak ukur dari berbagai hal dalam kehidupan.
Nah berbicara tentang uang, baik pecahan terkecil hingga yang paling besar dalam skala mata uang Indonesia rupiah, apakah anda tauh perusahaan percetakan yang mencetak lembaran rupiah tersebut ?
Baca Juga: Jadi Introvert Dilokasi Kerja Baru, Simak 5 Cara Beradaptasi Untuk Anda ?
Nah bahan dasar transaksi jual-beli itu ternyata dicetak oleh perusahaan di Indonesia yang berbadan hukum usaha negara.
Perusahaan percetakan uang tersebut adalah Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia).
Peruri merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas khusus dalam percetakan uang selain itu juga beregerak mencetak beberapa dokumen penting lainnya milik negara.
Baca Juga: Wajib Tauh Inilah UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, Agar Segera Bertindak
Berikut ini dikutip dari artikel "Begini Proses Percetakan Uang Kertas yang Kita Gunakan Sehari-hari" yang tayang di Mediakupang.com
Seperti dilansir dari kanal YouTube Daftar5, Peruri harus melakukan beberapa proses untuk bisa menghasilkan uang kertas yang memenuhi spesifikasi uang resmi. Tahapan proses tersebut adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Selain Ricky Kambuaya, dan Irfan Jaya Pemain Naturalisasi Marc Klok Siap Bermain di Timnas U-23
Engraving
Proses ini meliputi pembuatan desain baku, sesuai dengan gambar yang direkomendasikan oleh pihak Bank Indonesia. Masa pembuatan desain ini memakan waktu antara dua hingga tiga bulan. Hal ini disebabkan karena gambar yang digunakan pada uang kertas adalah gambar khusus dan bukan sembarangan gambar.
Offset Printing
Dalam tahap ini kedua sisi uang kertas dicetak pada lembaran bilyet yang berukuran sama dengan dua halaman koran. Satu lembar bilyet bisa digunakan untuk mencetak hingga 45 lembar uang kertas.
Integlio Printing
Hasil dari offset printing akan disempurnakan lagi dalam tahap ini. Warna hologram dan ornamen lainnya pada uang kertas dicetak dalam proses ini. Karena prosesnya yang rumit, Integlio printing lebih banyak memakan waktu daripada offset printing, bahkan hingga dua kali lipat lamanya.
Sebelum sampai pada tahap ini pekerja harus memastikan tinta telah kering agar warna uang kertas tidak kotor atau pudar. Meski sudah diteliti pun masih beresiko gagal, namun tingkat kegagalan rendah hanya 10 persen.
Numbering
Uang kertas yang sudah melalui dua tahapan di atas kemudian diberi nominal. Setelah pemberian nominal, pekerja akan mengecek kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan baik dalam percetakan maupun pemberian nominal agar nominal sesuai dengan desain uang kertas, hal ini bertujuan agar petuagas bisa menentukan mana uang yang layak edar dan mana yang tidak.
Baca Juga: Yang Segar Pas Untuk Berbuka Puasa, Es Bubur Kacang Hijau Ketan, Simak Resepnya
Setelah dipastikan tidak ada kesalahan, uang kertas yang dicetak pada lembaran bilyet akan dipotong sesuai ukuran masing-masing lalu dikemas secara manual. Setelah itu uang kertas akan dikirim ke Bank Indonesia, baik uang yang layak edar maupun tidak. Sebab bahan baku uang kertas hanya diperoleh dari BI sehingga hasilnya pun semuanya harus diserahkan kembali ke BI.(Hironimus Apaq Rasi/Mediakupang.com).***