Diketahui berbagai instansi yang siap mendukung perhelatan kompetisi selancar air tersebut, seperti Kementerian PUPR, Kementerian Pemuda dan Olahraga, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT. Telkom, Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), PT. Pertamina, pihak Imigrasi dan Bea Cukai, TN Alas Purwo, serta jajaran Pemkab Banyuwangi.
“Ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia ditunjuk sebagai lokus pelaksanaan ajang surfing paling bergengsi dunia. Harus kita persiapkan dengan baik,” kata Mujiono.
Baca Juga: Waspada, Ternyata Bisa Dibegal, Jangan Sembarangan Kasih No WA, Cek Faktanya Yuk
“Momentum ini harus betul-betul kita manfaatkan untuk mendongkrak ekonomi nasional, utamanya Banyuwangi sebagai tuan rumah,” sambungnya.
Sejumlah poin yang menjadi fokus pembahasan rapat, meliputi percepatan penataan kawasan, penyediaan pasokan listrik, ketersediaan sinyal internet, ketersediaan rumah sakit rujukan, hingga SOP pengamanan kegiatan.
“Kemenko Marves meminta bahwa semuanya harus clear. Seluruh pihak harus mendukung penuh kegiatan ini. Progress terus dievaluasi dan dipantau oleh mereka, seperti pembangunan judge tower,” tutur Mujiono.
Dalam kesempatan tersebut, semua yang terlibat menyatakan siap memberikan dukungannya pada ajang bergengsi dunia (WSL).
"Proyek judge tower sudah dalam pengerjaan. Ditarget selesai 19 Mei mendatang," ujar Mujiono.
Selain jugde tower, Kementerian PUPR juga membangun sejumlah sarana prasarana pendukung lainnya, seperti toilet dan klinik di areal Pantai Plengkung.
Artikel Rekomendasi