Benarkah La nina Faktor Penyebab Hujan Lebat di Indonesia? Ini Penjelasan BMKG

20 Juli 2022, 18:49 WIB
Prakiraan BMKG benarkah badai dan hujan disebabkan karena lamima, simak penjelasan BMKG selengkapnya /

KABAR KEI- Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat saat ini terjadi di beberapa daerah. Hal ini disebabkan adanya fenomena atmosfer La nina.

Giswanto, Kepala Deputi bidang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, bahwan kemunculan hujan di tengah musim kemarau sebagai fenomena atmosfer skala global-regional yang terjadi signifikan akhir-akhir ini.

Salah satu fenomena atmosfer yang dimaksud adalah La Nina yang masih cukup aktif pada bulan ini, meski sudah memasuki kategori lemah.

Baca Juga: Peduli Kesehatan Karyawan, Perusahan di Jepang Gunakan Pin Ala Game

Dari fenomena atmosfer itu, musim kemarau masih diikuti datangnya hujan yang cukup signifikan.

Bukan hanya itu, Guswanto mengatakan fenomena atmosfer berikutnya, dipole mode yang terjadi di wilayah Samudera Hindia hingga cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia bagian barat.

Guswanto juga menyebutkan fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan pembentukan awan hujan.

Baca Juga: Update HP Dengan Harga Sejutaan Anda Sudah Bis mendapatkanya Juli 2022, Simak!

"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat," kata dia.

Hal tersebut juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer.

Disclaimer dari PORTAL SULUT "Sudah Musim Kemarau, tapi Hujan Lebat kok Masih Terjadi? Ini Penjelasan BMKG

Baca Juga: Inilah Penyebab Story Instagram Selalu Terabalik, Begini Cara Mengatasinya, Simak yuk!

BMKG memprediksi kedatangan curah hujan masih melanda sebagian besar wilayah Indonesia untuk seminggu mendatang, baik intensitas ringan hingga lebat.

Hujan dengan potensi intensitas sedang-lebat, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sedangkan untuk hujan intensitas ringan dapat terjadi di Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Baca Juga: Profi Dari Dianka Firsta Brestianti Istri Yang Ditinggalkan Almarhum Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi

Hal yang sama bisa terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

"Sementara itu untuk wilayah Jabodetabek masih perlu diwaspadai potensi hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di pada siang-sore hari terutama di wilayah barat, timur, dan selatan," ujar Guswanto.

Sementara itu, Guswanto mengakhiri pernyataan dengan imbauan BMKG untuk masyarakat tetap waspada terhadap sejumlah dampak buruk dari hujan di musim kemarau itu.

"Hemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama," ujarnya. (TIM PORTAL SULUT)***

Editor: Aurelya Angelyna Hamdary

Sumber: Portal Sulut

Tags

Terkini

Terpopuler