Akan Ada Hujan Meteor Di Malam Satu Suro

- 26 Juli 2022, 07:02 WIB
Ilustrasi malam satu suro
Ilustrasi malam satu suro /Pikiran Rakyat

 

KABAR KEI-Malam satu suro yang jatuh tepat tanggal 30 Juli 2022 nanti, dikabarkan akan ada Fenomena Hujan Meteor.

Malam satu suro memang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Bahkan ada beberapa mitos serta fenomena yang nantinya terjadi di malam satu suro ini. Salah satunya Fenomena Hujan Meteor.

Fenomena Hujan Meteor Delta Aquariids
Ada yang berbeda di Malam Satu Suro tahun ini dimana bertepatan dengan tanggal tersebut, ada sebuah fenomena menakjubkan yang akan terjadi di Indonesia, yakni fenomena hujan meteor Delta Aquariids.

Hal ini berdasarkan keterangan dari BRIN yang mengungkapkan bahwa pada tanggal 29-31 Juli 2022 akan terjadi hujan meteor yang menghiasi langit Indonesia.
Ketika malam satu Suro 2022, hujan meteor Delta Aquariids akan menghiasi langit Indonesia.

Baca Juga: Cek Fakta Disini Apakah Kamu Punya Mental Yang Kuat?

Fenomena hujan meteor Delta Aquariids akan diperkirakan menampilkan belasan meteor perjam yang diduga bersumber dari debu-debu komet 96P/Machholz.

Malam satu suro ini juga bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah.

Disclaimer dari MANTRA SUKABUMI "Mitos dan Fenomena di Malam Satu Suro, Dari Fenomena Hujan Meteor hingga Dilarang Keluar Rumah"

Selain fenomena Hujan Meteor ada juga beberapa fenomena serta mitos yang nantinya terjadi pada malam satu suro

Baca Juga: Pakai Batas, Tiktok Tak Bisa Lagi Digunakan Anak Di Bawah Umur

1. Ritual Penyucian Pusaka
Menurut kepercayaan yang diyakini oleh sebagian kalangan, malam satu Suro merupakan malam yang bisa dikatakan hari "lebarannya" makhluk gaib, dimana energi negatif dan sengkala atau yang biasa disebut “balak” oleh orang Jawa banyak

sekali muncul.
Selain itu, Malam Satu Suro ini juga seringkali dimanfaatkan oleh orang yang dianugerahi ilmu kanuragan, kedigdayaan atau ilmu-ilmu yang dimiliki oleh paranormal pada umumnya, setiap paranormal memiliki kegiatan atau tirakat tersendiri dalam memanfaatkan malam keramat ini.

Sebab Malam Satu Suro dipercaya merupakan malam yang sangat baik untuk para pemilik pusaka untuk mencucinya atau yang disebut penjamasan pusaka dan ritual kungkum

Selain itu, ada pula yang melakukan ritual pati geni, puasa ngebleng ada juga yang melakukan ritual larung kepala kerbau di lautan, bahkan ada yang melakukan siraman misalnya mengumpulkan keluarga yang masih 7 turunan untuk ritual ini dan masih banyak lagi kegiatan mistis lainnya, tujuannya tak lain berdoa untuk mendapatkan keselamatan.

2. Melakukan Tapa Bisu
Ritual yang menjadi kepercayaan sebagian masyarakat Jawa. Tapa bisu ini dilakukan dengan mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta, dan tidak boleh berbicara.
Selain itu, saat menjalankan ritual ini dilarang untuk makan, minum, maupun merokok.

3. Mitos Tidak Pergi Jauh
Bagi masyarakat Jawa, bulan Muharram atau bulan Suro dianggap sebagai waktu untuk merenungi perbuatan dalam kehidupan.

Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak beribadah di rumah. Dari sini, munculah mitos bahwa pada malam satu Suro, sebaiknya tidak bepergian keluar rumah karena malam yang diyakini penuh mistis dan keangkeran.

Jika melanggar larangan itu, mitosnya adalah ia akan mengalami kesialan

4. Mitos Tidak Menggelar Hajatan
Memasuki bulan Muharram atau bulan Suro, masyarakat Jawa percaya bahwa menggelar acara besar atau hajatan akan membawa hal buruk.

Selain itu, untuk beberapa masyarakat yang menganggap hal itu tidak benar, atau tidak meyakini memiliki alasan sendiri mengapa tidak menggelar hajatan. Mereka menganggap, menggelar hajatan di bulan Suro akan mengganggu ritual yang ada di keraton.

5. Mitos Tidak Pindah Rumah
Masyarakat Jawa percaya bahwa bulan Muharram atau Suro merupakan bulan yang tidak baik untuk melakukan pindahan rumah.

Selain itu, menurut mitos yang beredar yaitu jika melakukan pindahan rumah saat bulan Suro, akan mengalami rumah tangga yang tidak harmonis.

Demikianlah beberapa mitos dan fenomena yang akan terjadi di Malam Satu Suro yang akan diperingati pada 30 Juli 2022.(Taufik Reza/Mantra Sukabumi)***

Editor: Aurelya Angelyna Hamdary

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah