Selain Tempat Wisata, Bali Memiliki Pesan Tradisi Yang Unik di Dunia, Kami Wajib Kunjungi Selain Pantainya

- 6 Oktober 2022, 10:07 WIB
 Selain Tempat Wisata, Bali Memiliki Pesan Tradisi Yang Unik di Dunia, Kami Wajib Kunjungi Selain Pantainya
Selain Tempat Wisata, Bali Memiliki Pesan Tradisi Yang Unik di Dunia, Kami Wajib Kunjungi Selain Pantainya /@jeg.bali/


KABAR KEI - Dikena Dunia dengan ciri khasnya Bali bukan hanya saya yang dikenal dengan panorama alam wisatanya.

Bali yang merupakan tempat pulang pergi wisatawan dari mancanegara tentunya tidak diragukan lagi dari sisi pariwisata yang handal.

Tak hanya memiliki bermacam-macam tempat wisata, beberapa tradisi unik yang digelar di beberapa tempat di pulau Bali tersebut, menjadi hal yang istimewa untuk dinikmati oleh wisatawan.

Baca Juga: 5 Pasar Unim Dengan Ciri Khasnya, Ada Yang Tempa Jual Jodoh! simak

Apalagi jika mereka kebetulan liburan di pulau Dewata, bisa ditemukan nomor-nomor hal-hal tradisional pada zaman modern sekarang ini akan mendapatkan pengalaman istimewa yang tidak bisa ditemukan di daerah lainnya.

Upacara Ngaben

Upacara Ngaben merupakan bagian dari ajaran agama Hindu. Tradisi ini bertujuan untuk menyucikan arwah orang meninggal. Bentuknya berupa jenazah yang diletakkan dalam sebuah wadah.

Baca Juga: Anak 90an Ingatkah Dengan Permainan Tradisional Ini, Simak Apa Saja Permanya!

Setelah menjadi, pihak keluarga melarungkan ke laut atau sungai sebagai tanda melepaskan jiwa agar bersatu dengan Sang Pencipta.

Mekare-

kare Mekare-kare ini dikenal juga dengan perang pandan, tradisi unik di pulau Bali hanya dilakukan di desa tradisional Tenganan, Karangasem yang dikenal juga sebagai desa Bali Aga.

Baca Juga: Selalu Dihormati dan Menjadi Panutan, Simak Ciri-ciri Orang Dengan Pribadi Yang Kuat dan Dewasa

Perang dilakukan berhadap-hadapan satu lawan satu dengan masing-masing memegang segepok pandan berduri sebagai senjata.

Desa Tenganan juga merupakan salah satu desa Bali Aga yang mengklaim sebagai penduduk Bali Asli.

Mekare-kare atau perang Pandan digelar saat Ngusaba kapat (Sasih Sambah) atau sekitar bulan Juni.

Baca Juga: Terlalu Nyaman Sendiri, Inilah Alasan Wanita Tidak TakutJomblo, Mengejutkan!

Budaya dan tradisi unik tersebut digelar di halaman Bale Agung dilangsungkan selama 2 hari dan dimulai jam 2 sore, ritual atau prosesi tersebut bertujuan untuk menghormati Dewa Perang atau Dewa Indra yang merupakan dewa Tertinggi bagi umat Hindu di Tenganan. Desa ini menjadi salah satu destinasi wisata dan tujuan wisata populer di pulau Bali.

Tari Pendet

Tari ini merupakan tari yang biasanya ditarikan oleh perempuan. Di beberapa daerah, tarian ini ditarikan oleh pria.

Fungsi tari pendet adalah untuk menyambut Dewa atau Tuhan turun ke bumi, saat pelaksanaan upacara keagamaan.

Baca Juga: Terlalu Nyaman Sendiri, Inilah Alasan Wanita Tidak TakutJomblo, Mengejutkan!

Selain itu, tari pendet juga bekerja sebagai tari menyambut tamu. Kepopuleran tari pendet jangan diragukan. Buktinya, negara tetangga seperti Malaysia mengklaim tarian ini sebagai budayanya.

Nyepi adat

Nyepi adat, selain hari Raya Nyepi secara keseluruhan di Bali, beberapa desa pakraman yang ada di Bali memiliki kebiasaan atau tradisi Nyepi Adat, jadi untuk semua wilayah desa tersebut sepi, tidak ada aktivitas, tidak boleh keluar rumah atau lingkungan, mati lampu dan tidak boleh melakukan kegaduhan.

Namun jalan desa untuk umum tidak ditutup, pengguna jalan masih bebas lalu lalang, sehingga jangan heran sebuah desa terlihat sepi tanpa aktivitas.***

Editor: Andreas Patisilau


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x