Panggung Seni dan Doa Rumah Sastra Arafura; Melawan dengan Cinta untuk Marfenfen

- 16 November 2021, 19:43 WIB
Suasana Pagelaran Seni dan Budaya, serta Doa bersama Komunitas Rumah Sastra Arafura untuk Marfenfen di Lapangan Yos Sudarso Dobo, Senin (15/11/2021)
Suasana Pagelaran Seni dan Budaya, serta Doa bersama Komunitas Rumah Sastra Arafura untuk Marfenfen di Lapangan Yos Sudarso Dobo, Senin (15/11/2021) /Dok Hendrik Emanel

"Menyelamatkan tanah adat sama saja menyelamatkan budaya orang Aru," tegas Heatubun.

Heatubun berharap, lewat doa bersama semua masyarakat ini, hasil keputusan sidang pada 17 November mendatang mendapatkan hasil yang berpihak kepada masyarakat.

Baca Juga: Jokowi: Papua Bukan Hanya Bisa, Papua Hebat

"Semoga keputusan tersebut dimenangkan oleh masyarakat adat Desa Marafenfen, dan keputusan itu juga tidak merugikan pihak manapun," tutup Heatubun.

Panggung Seni dan Doa itu dimeriahkan oleh seniman dan budayawan Aru. Mereka menyuarakan suara masyarakat Marfenfen dengan puisi, tarian tradisional dan moderen, hingga musikalisasi puisi.

Tak lupa "Tambaroro" (=doa adat) kepada leluhur untuk Perjuangan Masyarakat Adat Desa Marafenfen dilatunkan di atas panggung seni dan doa itu.

Baca Juga: Tips Kesehatan; Cara Menghilangkan Bau Badan Dengan Beberapa Jenis Makanan Dan Minuman

Di dalam Tambaroro, masyarakat adat menyanyikan "Saba" (=lagu adat) sambil menyiapkan persembahan adat berupa piring putih yang berisi sirih pinang dan "tabaku" (=tembakau).

Acara tersebut berjalan lancar, aman, dan penuh khidmat.***

Halaman:

Editor: Hendrik Emanel


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x