KABAR KEI- Lampu Lisht-emmitting Diode
(LED) memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dunia.
Lampu yang di kenal hemat energi ini pertama kali ditemukan di Rusia pada tahun 1920-an, kemudian diperkenalkan di Amerika pada tahun 1962.
Memiliki beberapa komponen seperti diode semi conductor yang terdiri dari anode, cathode dan sedikit lapisan kimia.
Pada waktu LED dialiri arus listrik, terjadilah perpindahan electron antar diode tersebut, inilah yang kita sebut pancaran radiasi dan terjadilah terang.
Dengan penggantian komposisi lapisan kimia tersebut, terjadilah perubahan panjang gelombang yang dipancarkan, sehingga terjadilah sinar-sinar infra red/green/blue dan sebagainya.
Selain jenis standard LED, dikenal juga OLED (Organic-LED) yang lebih terang tapi umurnya pendek dan PLED (Polymer-LED) yang flexible.
Baca Juga: Kamu Lahir Hari Apa? Cari Tahu Sifat dan Karaktermu Menurut Primbon Jawa! Simak Selengkapnya!
Sebetulnya LED sudah sering dipakai untuk lampu-lampu indicator, lampu-lampu exit sign, Iampu mobil, belakangan juga untuk lampu HP dan lampu baca seperti diiklankan di TV. Saat ini selain harganya masih relatif lebih mahal, juga pembuatannya perlu ketelitian yang lebih.
Artikel Rekomendasi